Jumat, 10 Februari 2012

jenis susu dan manfaatnya


 (gambar saya ambil dari google.com)
SUSU adalah muniman bergizi tinggi yang banyak baik dikonsumsi untuk kesehatan. Varian susu dari berbagai sumber, baik hewani maupun nabati, memiliki manfaat gizi tersendiri.
Namun, sebagian dari kita menghindari meminum susu karena kurang menyukai, tidak terbiasa, hingga intoleran terhadapnya.
Tahukah, ada banyak alternatif minuman berprotein ini. Berikut empat di antaranya.

Susu Sapi
Mudah kita temui ragam susu sapi, mulai dari susu sapi segar, dalam bentuk cair, maupun bubuk, dengan pilihan low dan full fat. Tahukah ternyata dibanding jenis lain, susu sapi lebih tinggi kandungan kalsium dan proteinnya.
Penelitian menunjukkan, bahan-bahan dalam susu sapi dapat membantu mengurangi risiko kanker osteoporosis, usus besar dan diabetes tipe 2.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan, mereka yang mengkonsumsi sejumlah tinggi susu sapi, lebih rendah resiko terkena tekanan darah tinggi hingga 50 persen, dibandingkan yang tidak.
Namun, karena tingginya lemak jenuh pada susu sapi full-fat, tidak disarankan bagi mereka yang berisiko penyakit jantung dan diabetes untuk mengkonsumsinya.

Susu Kambing

Pada sebagian orang, susu kambing lebih mudah dicerna dalam tubuh dibanding susu sapi. Sebab, kandungan protein dan lemak keduanya berbeda. Meski mengandung potassium, magnesium, zat besi dan kalsium sama banyaknya dengan susu sapi, namun kandungan fosfor, seng, dan asam lemak esensial pada susu kambing lebih besar.
Meminum susu kambing secara teratur, menurut suatu penelitian, dapat membantu mengurangi kadar kolesterol, dan meregenerasi hemoglobin pada mereka yang kekurangan zat besi (anemia).
Disarankan bagi kita untuk hanya mengkonsumsi susu kambing yang telah dipasteurisasi. "Susu yang tidak dipasteurisasi berbahaya bagi kesehatan karena rentan menjadi tempat perkembangbiakan bakteri," kata Denise Griffiths, ahli gizi dari the Dietitians Association of Australia.

Susu Kedelai

Bagi Anda yang tidak terlalu menyukai aroma dari susu bersumber hewani, susu nabati ini cocok menjadi pilihan. Susu kedelai bebas laktosa, dan tidak mengandung lemak jenuh; namun kaya akan kalsium dan protein.
Namun, hingga kini masih ada kontroversi terkait efek kedelai terhadap kesehatan perempuan. Seorang ahli gizi Australia, Lisa Guy mengatakan, susu kedelai tidak cocok untuk bayi dan remaja, khususnya anak perempuan, karena berpotensi mengganggu produksi hormon jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.
"Kedelai dapat bertindak seperti estrogen dalam tubuh, melekat pada reseptor estrogen," katanya. Namun, susu kedelai disarankan bagi wanita menopause karena tinggi kandungan isoflavon.

Susu Oat

Satu lagi alternatif susu dari sumber nabati, yakni susu oat. Oat merupakan gandum sejenis padi-padian yang tinggi serat, asam folat, vitamin E dan phytochemical. Karenanya, susu oat baik untuk membantu mencegah penyakit jantung, stroke dan beberapa jenis kanker.
Para peneliti dari Tufts University di Boston menemukan bahwa antioksidan dalam gandum membantu mencegah penyakit jantung koroner dan menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, susu oat juga bebas laktosa dan kolesterol, serta rendah lemak jenuh meski kandungan proteinnya lebih rendah dari susu sapi.

(http://suaramerdeka.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | ewa network review